GAUSS DAN GAUSS JORDAN
GAUSS DAN GAUSS JORDAN
GAUSS
Eliminasi Gauss
Eliminasi gauss ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss,
metode ini dapat dimanfaatkan untuk memecahkan sistem persamaan linear
dengan merepresentasikan (mengubah) menjadi bentuk matriks, matriks
tersebut lalu diubah kebentuk Eselon Baris melalui Operasi Baris Elementer. Kemudian sistem diselesaikan dengan substitusi balik.
Lalu apa itu eselon baris? dan bagaimana bentuknya?
Bentuk Eselon Baris
Suatu matriks memiliki bentuk eselon baris jika memenuhi 3 kriteria berikut :
- Jika
didalam baris terdapat elemen-elemen yang tidak semuanya nol, maka
bilangan tak nol pertama di dalam baris tersebut adalah 1.Contoh : (Perhatikan setiap baris pada matriks berikut)
Dari
matriks diatas baris merah dan baris hijau memenuhi kriteria pertama,
karena elemen-elemen pada baris merah atau hijau tidak semuanya nol dan
bilangan (elemen) bukan nol pertama (dari kiri) di dalam baris tersebut
adalah 1. Sedangkan pada baris biru tidak memenuhi kriteria pertama
sebab bilangan (elemen) bukan nol pertama (dari kiri) bukan bernilai 1,
melainkan bernilai -1.
Contoh :
Dari
contoh diatas, matriks dengan elemen berwarna biru memenuhi kriteria
kedua sebab terdapat baris yang semua elemennya 0 dan baris tersebut
diletakkan di bagian bawah matriks. Sedangkan pada matriks berwarna
merah, masih belum memenuhi kriteria kedua, sebab walaupun terdapat
baris dengan elemen-elemennya 0, namun baris-baris tersebut tidak
dikelompokkan dan tidak diletakkan di bagian bawah matriks tersebut.
Pada matriks merah agar memenuhi kriteria kedua seharusnya :
Contoh :
- Pada matriks hijau sudah memenuhi kriteria ketiga, karena jelas angka 1 pertama (dari kiri) pada baris yang lebih rendah letaknya lebih kekanan dari angka 1 pertama dari baris yang diatasnya.
Sedangkan pada matriks biru belum memenuhi sebab terdapat dua baris berurutan yang melanggar kriteria ketiga yaitu baris ke 2 dan 3. Dimana angka 1 pertama baris ketiga terletak tepat di bawah angka 1 pertama baris kedua.
Setelah
memahami ketiga kriteria (syarat) dari bentuk eselon baris. Berikut
contoh matriks yang mempunyai bentuk eselon baris (memenuhi ketiga
kriteria sekaligus).
Selanjutnya
kita akan menerapkan metode eliminasi gauss dan subtitusi balik untuk
memecahkan suatu sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer.
Disarankan sudah memahami penggunaan operasi baris elementer untuk pemecahan sistem persamaan linear.
Pemecahan SPL dengan Eliminasi Gauss
Gambaran
diatas merupakan ilustrasi proses pemecahan Sistem Persamaan Linear
(SPL), dimana urutan langkah-langkahnya dinamakan “Eliminasi Gauss” dan
operasi yang dilakukan dinamakan “Operasi Baris Elementer (OBE)” dimana
eliminasi gauss ini bertujuan membentuk Eselon Baris.
Catatan :
Pada proses pemecahan dengan metode eliminasi gauss pada umumnya
memiliki macam-macam jalur atau alur operasi yang dilakukan, misalkan
pada langkah awal bisa saja kita menemukan beberapa operasi alternatif
dan kita bebas memilihnya. Karena terdapat banyak jalur atau alur
operasinya maka jika anda mencoba dengan jalur lain (tidak seperti di
contoh) kemungkinan anda akan menemukan bentuk sistem/matriks yang
berbeda. Namun jangan khawatir selama operasi yang dilakukan menggunakan
Operasi Baris Elementer dan dilakukan secara teliti, maka
solusi(pemecahan) yang didapat akan sama dan itu merupakan hal yang
wajar.
Contoh 1 (Solusi Tunggal)
Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :
Perintah : Tentukan pemecahan sistem persamaan linear di atas dengan metode eliminasi gauss.
Penyelesaian :
Mula-mula kita representasikan sistem tersebut kedalam bentuk matriks.
Kita akan membuat 1 pertama pada baris pertama dengan beberapa pilihan operasi :
- Kita bisa menukar baris ke-1 dengan baris ke-3, dinotasikan
Dari dua pilihan diatas kita bebas memilihnya, namun kita akan menggunakan pilihan yang pertama yaitu
sehingga didapat :
Selanjutnya kita akan menyederhanakan bentuk baris ke-2 dan ke-3 sekaligus yaitu dengan operasi
sehingga didapat :
Kemudian dilanjut dengan operasi
Kita akan membuat 1 pertama pada baris kedua dengan operasi
dan diperoleh :
Kita akan menyederhanakan lagi baris ke-3 dengan operasi
Selanjutnya kita akan membentuk 1 pertama pada baris ke-3 dengan operasi
Dari
matriks terakhir tersebut sudah memenuhi ketiga kriteria bentuk eselon
baris. Selanjutnya tinggal mengubahnya kembali menjadi sistem persamaan
linear :
Kita dapat memulai dengan mensubstitusikan persamaan (3) ke persamaan (2) sehingga didapat :
Kemudian nilai dari
dan
juga kita substitusikan ke persamaan (1) dan kita dapatkan :
Jadi didapat solusi tunggal yaitu
dan .GAUSS JORDAN
- Jika suatu baris yang semua elemennya tidak nol semua, maka bilangan tidak nol pertama dalam baris tersebut adalah 1. Bisa kita sebut dengan 1 utama/pertama.
- Jika terdapat baris yang semuanya elemennya bernilai nol, maka semua baris yang seperti itu harus dikelompokkan dan diletakkan di bawah matriks.
- Setiap dua baris yang berurutan yang memenuhi sifat ke-1, maka 1 utama dalam baris yang lebih rendah letaknya harus lebih kekanan dari 1 utama dalam baris yang lebih tinggi.Berikut contoh matriks eselon baris yang memenuhi ketiga sifat di atas :
- Di materi sebelumnya tentang eliminasi gauss sudah dijelaskan secara lebih jelas dan runtut mengenai Bentuk Eselon Baris (3 sifat diatas) dan disertai contoh yang menarik. Jadi disarankan membaca dulu materi tentang Eliminasi Gauss.
- Sifat
ke-4 ini merupakan sifat khusus yaitu setiap kolom yang mengandung 1
utama maka elemen-elemen lain selain 1 utama bernilai nol.Berikut contoh matriks eselon baris tereduksi yang memenuhi keempat syarat di atas :
- Tidak mempunyai penyelesaian;
- Tepat mempunyai satu penyelesaian;
- Mempunyai tak hingga banyak penyelesaian;
- SPL tersebut akan tidak mempunyai solusi jika
- SPL tersebut akan mempunyai tak hingga solusi jika
- SPL tersebut akan mempunyai solusi tunggal jika
Eliminasi Gauss-Jordan
Eliminasi Gauss-Jordan adalah prosedur pemecahan sistem persamaan linear dengan mengubahnya menjadi bentuk matriks eselon baris tereduksi dengan Operasi Baris Elementer.
Perhatikan ilutrasi berikut :Lalu apa itu eselon baris tereduksi?
Bentuk Eselon Baris Tereduksi
Matriks
Eselon Baris Tereduksi adalah sebuah bentuk matriks eselon baris yang
lebih disederhanakan yang bertujuan agar lebih mudah dalam pencarian
pemecahan (solusi) dari suatu sistem persamaan .
Agar mencapai bentuk eselon baris tereduksi diperlukan 4 sifat yang terdiri 3 sifat bentuk eselon baris dan 1 sifat khusus.
Berikut 4 sifat agar terbentuk eselon baris tereduksi :
Setelah
memahami bentuk eselon baris tereduksi selanjutnya kita akan mencoba
memecahkan sistem persamaan linear dengan eliminasi gauss-jordan yakni
dengan cara merepresentasikan kedalam matriks kemudian mengubahnya
kebentuk eselon baris tereduksi.
Penerapan Eliminasi Gauss-Jordan
Eliminasi
gauss-jordan akan lebih terasa bermanfaat jika sistem persamaan linear
tersebut terdiri dari banyak persamaan dan variabel, semisal sistem
tersebut mempunyai 5 persamaan dan 5 variabel di dalamnya. Selain itu,
eliminasi gauss dan eliminasi gauss-jordan juga dapat diterapkan pada
sistem persamaan taklinear tertentu (lihat pada contoh ke-2).
Sebenarnya pemecahan SPL dengan metode eliminasi gauss-jordan sudah diterapkan pada postingan sebelumnnya, yaitu pada materi Pemecahan SPL dengan Operasi Baris Elementer
yang mana terdapat 3 contoh unik (solusi tunggal, banyak solusi dan
tidak punya solusi). Ketiga contoh tersebut dikerjakan dengan prosedur
eliminasi gauss-jordan yang dilakukan secara jelas dan runtut.
Sehingga sekarang agar lebih menarik kita akan mencoba variasi soal yang lebih unik.
Contoh 1 (Linear)
Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :
Tentukan nilai
agar SPL di atas :
Pertama kita representasikan sistem persamaan linear tersebut kedalam bentuk matriks :
Karena pada baris pertama sudah terdapat 1 utama, kita akan menyederhanakan baris ke-2 dengan operasi
, sehingga diperoleh :
Kemudian dilanjut penyederhanaan pada baris ke-3 dengan operasi
, didapat :
Kita buat 1 utama pada baris ke-2 dengan operasi
dan kita peroleh :
Selanjutnya kita sederhanakan baris ke-3 dengan operasi
Karena tujuan kita akan mengidentifikasi nilai
, maka kita cukup fokus pada baris ke-3. apabila diubah kembali kedalam bentuk sistem persamaan linear maka :
Perhatikan pada persamaan ketiga :
Kasus 1
Jika
atau
maka jika disubstitusikan ke persamaan ke-3 diperoleh :
Mengingat sifat sembarang bilangan jika dikalikan nol akan bernilai nol maka nilai dari
mempunyai tak hingga kemungkinan. Dapat dimisalkan atau untuk sembarang bilangan
. Akibatnya sistem persamaan linear tersebut mempunyai tak hingga banyaknya penyelesaian.
Kasus 2Jika
maka :
Dari persamaan di atas, sistem tersebut akan konsisten (mempunyai solusi baik tunggal ataupun banyak) jika nilai dari
.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dan sebelumnya, jika kita
menginginkan sistem tersebut mempunyai solusi tunggal maka haruslah . Sedangkan jika menginginkan sistem tersebut tidak mempunyai solusi maka haruslah
.
Kesimpulan
Komentar
Posting Komentar