Review Materi Basis Data Minggu 4

Perkuliahan Rabu 24 November 2021 Basis Data

Ø  Definisi Normalisasi

·        Normalisasi (normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau Teknik yang digunakan dalam membangun desain logic database relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standard. Tujuan dari normalisasi adalah menghasilkan struktur table yang normal atau baik

·        Teknik normalisasi adalah upaya agar desain logic table-tabel berada dalam bentuk normal (normal form) yang dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan fungsi (functional dependency)

Ø  Bentuk Normalisasi

·        Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi atau tabel-tabel dalam database dan harus dipenuhi oleh relasi atau table tersebut pada level-level normalisasi

·        Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya adalah bentuk tidak normal (unnormalize), bentuk normal pertama   (1 NF), bentuk normal kedua (2 NF), bentuk normal ketiga (3 NF) dan seterusnya

Ø  Bentuk Tidak Normal (unnormalize)

·        Bentuk tidak normal (unnormalize) merupakan kumpulan data yang direkam tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu

·        Pada bentuk tidak normalisasi terdapat repeating group, sehingga pada kondisi ini data menjadi permasalahan dalam melakukan manipulasi data (insert, update dan delete) atau biasa disebut anomaly


Ø  Normal Pertama (1 NF)

·        Pada data tabel sebelumnya data belum normal sehingga harus diubah kedalam bentuk normal pertama dengan cara membuat baris berisi kolom jumlah yang sama dan setiap kolom hanya mengandung satu nilai


·        Bentuk normalisasi pertama (1 NF) ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk file daftar atau rata (flat file), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai-nilai dari field-field berupa nilai yang tidak dapat dibagi-bagi lagi

 

Ø  Normal Kedua (2 NF)

·        Dalam perancangan database relational tidak diperkenankan adalah partial functional dependency kepada primary key, karena dapat berdampak terjadinya anomali

·        Oleh karena itu tahap normalisasi pertama akan menghasilkan bentuk normal kedua (1 NF) yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

1.     Normalisasi kedua (2 NF), suatu relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional terhadap kunci utama (primary key)

2.     Bentuk normal kedua ini mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama

3.     Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (primary key), sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field



Ø  Normal Ketiga (3 NF)

·        Dalam perancangan database relational tidak diperkenankan adanya transitive dependency karena dapat berdampak terjadinya anomali. Oleh karena itu harus dilakukan normalisasi tahap ketiga (1 NF) yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

1.     Normalisasi ketiga (1 NF), suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (non key) tidak mempunyai transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key)

2.     Bentuk normal ketiga (3 NF) ini relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan transitif

3.     Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan, dan bentuk normalisasi ketiga sudah didapat tabel yang optimal



Ø  Konsep Ketergantungan (dependency)

·        Ketergantungan (dependency) merupakan konsep yang mendasari normalisasi. Dependency menjalankan hubungan antara atribut atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. Dependency akan mencari acuan untuk pendekomposisian data ke dalam bentuk paling efisien

Ø  Functional Dependency

·        Ketergantungan fungsional (functional dependency) adalah suatu kondisi dimana satu atribut atau beberapa atribut dari suatu relasi yang jeberadaannya bergantung pada atribut lain.

·        Ketergantungan fungsional didefinisikan sebagai berikut : suatu atirbut Y mempunyai ketergantungan fungsional terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y. definisi diatas biasanya dituangkan dalam bentuk notasi : X → Y



·        Sebagai keterangan mengenai notasi diatas bahwa sebelah kiri notasi disebut determinant, sedangkan bagian sebelah kanan disebut dependent

·        Relasi ini mengandung atribut kode_barang, nama_barang, harga, dan qty

·        Artinya kode_barang secara fungsional menentukan nama_barang, telah terlihat bahwa untuk kode_barang yang sama dan nama_barang juga sama, sehingga kode_barang → nama_barang

Ø  Dependency Transitive

·        Ketergantungan transitive (dependency transitive) adalah ketergantungan secara fungsional suatu atribut kepada atribut lainnya melalui atribut yang lain pula.

·        Misalnya R adalah relasi yang memiliki 3 atribut A, B, dan C yang memiliki ketergantungan fungsional :

A → B

B → C

Artinya fungsional dependency → C disebut dependency transitive



Pada relasi di atas terdapat ketergantungan transitif antara no_faktur → kode_pelanggan dan kode_pelanggan → nama, sehingga dapat dinotasikan no_faktur → kode_pelanggan → nama

Ø  Trivial Dependency

·        Ketergantungan trivial (trivial dependency) terjadi apabila suatu relasi terdapat banyak set fungsional dependency, maka dapat dilakukan penghapusan trivial dependency, misalnya relasi sebagai berikut :



Suatu trivial fungsional dependency jika dan hanya jika bagian sebelah kiri, maka himpunan tersebut ditulis sebagai berikut :

{no_faktur, kode_barang} → no_faktur

Sebaliknya, non trivial fungsional dependency adalah fungsional dependency bukan trivial, dan yang sebetulnya adalah bentuk integrity rules/constrains (aturan-aturan integritas)

 

Latihan Normalisasi

- Bentuk Tidak Normal (unnormalize)



- Bentuk Normal Pertama (1 NF)




- Bentuk Normal Kedua (2 NF)




- Bentuk Normal Ketiga (3 NF)




Sekian dan Terima Kasih :) 

Cara Menggunakan Ms.Access

1. Buka MS Access di office pada laptop anda masing-masing, dibagian Home lalu klik Blank database

2. Setelah itu isi File Name sesuai yang di inginkan, disini saya mengisinya dengan file name Nilai kemudian simpan file tersebut dimana anda ingin menyimpannya, dengan klik icon folder sebelah kanan tersebut lalu atur tempat penyimpanannya

3. Selanjutnya klik Create untuk membuat database

4. Kemudian membuat tabel yaitu pilih Create di menu bar database lalu klik Table

5. Jika ingin mengubah nama tabelnya klik kanan lalu pilih Rename, atau bisa juga Ctrl+S untuk menyimpannya sekaligus membuat tabelnya

6. Isi Table Name sesuai yang di inginkan, disini saya mengisinya dengan Mahasiswa lalu klik OK

7. Untuk mengisi tabel klik View lalu pilih Design View, disini saya sudah membuat 3 tabel yaitu Mahasiswa, Mata Kuliah, dan Nilai

8. Selanjutnya pada tiap tabel harus ada primary key nya, untuk tabel Mahasiswa yang menjadi primary key adalah NIM, tabel Mata Kuliah yang menjadi primary key adalah Kode_MataKuliah dan tabel Nilai primary key adalah Kode_Transaksi. Dan untuk Data Type nya bisa dipilih sesuai Field Name yang dipakai, untuk Short Text kita bisa ubah length nya menjadi 9 dari 255 di bagian Field Size tinggal diubah. Begitu juga pada tabel-tabel yang lainnya dan samakan besar kecil nya huruf yang digunakan pada tiap tabel, ukurannya juga disamakan pada tiap tabel

9. Setelah mengisi semua tabel tiap tabel klik kanan lalu pilih Save untuk menyimpannya

10. Dan jika ingin mengubah Data Type pada Field Jenis_Kelamin klik tanda panah kebawah pada bagian kanan Short Text lalu pilih Lookup Wizard

11. Kemudian pilih I will type in the values that I want lalu klik Next

12. Selanjutnya isi fieldnya sesuai dengan jenis kelamin, disini saya mengisi untuk jenis kelamin Perempuan (P) dan Laki-laki (L) lalu klik Next

13. Kemudian langsung klik Finish

14. Setelah diubah Data Type pada field Jenis_Kelamin akan seperti gambar dibawah ini

15. Setelah itu pilih Create pada menu bar lalu klik Query Design

16. Dan drag tabel ke bagian tengah atau bisa juga klik Add Selected Tables pada bagian kanan bawah

17. Tampilannya akan seperti gambar di bawah ini jika pembuatan databasenya sesuai prosedur, maka database yang dibuat sudah berhasil

 Sekian dan Terima Kasih :)



Desain Database

Desain database merupakan proses untuk merepresentasikan fakta yang ada di dunia nyata yang dikehendaki kedalam system computer, sehingga mudah untuk dipahami oleh penggunanya

Ø  Tahap Perancangan Database




ØPengumpulan Data & Analisa

Tahapan ini dilakukan sebelum merancang Database

 

Proses yang dilakukan adalah :

1.Menentukan siapa yang akan menggunakan aplikasi
2.
Melakukan peninjauan dokumentasi yang berhubungan dengan system yang akan dirancang
3.Melakukan Analisa di organisasi tersebut bagaimana data akan di proses
4.
Membuat daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk merancang sebuah system dan melakukan wawancara


Ø  Perancangan Basis Data Secara Konseptual


Ø  Pemilihan DBMS

·        Faktor pemilihan DBMS

v Faktor Teknik

ü  Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (Relational, network, hierarchical), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai.

v Faktor Ekonomi

ü  Struktur Data, personal yang telah terbiasa menggunakan sistem (programmer), dan tersedianya layanan purna jual.

Ø  Perancangan Database Secara Logic

a)     Pemetaan (Transformasi data)

Merupakan pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb.

b)     Penyesuaian Skema ke DBMS

Dilakukan dengan mengatur skema yang dihasilkan dari Pemetaan untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.

c)     Perancangan database secara logikal dilakukan dengan pendeklarasian DDL ( Data Definiton Languange ).

Ø  Perancangan Database secara Fisik

1.     Response Time adalah waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi.

2.     Space Utility adalah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur jalur akses.

3.     Transaction Throughput merupakan rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll).

Ø  Implementasi

Proses implementasi adalah tahapan pengujian dengan cara menghubungkan kode program menggunakan perintah-perintah DML ( Data Manipulation Languange ).

Ø  Model Entity Relationship

Model Entity Relationship memiliki dua komponen utama, yaitu entitas (entity) dan relasi (relation).

 

            1. Entitas

·        Entitas adalah individu yang mewakili sesuatu obyek yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.


      2. Atribut

Atribut adalah komponen yang merujuk pada kolom dari sebuah tabel 


Ø  Jenis Atribut

Atribut Sederhana

Atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi. Contohnya adalah jenis kelamin dan jurusa

Atribut komposit

Atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-sub atirbut yang masing-masing memiliki makna. Sebagai contoh, pada atribut Nama dapat diuraikan menjadi nama depan, nama tengah, nama belakang. Contoh lainnya adalah atribut alamat (nama jalan, nomor rumah, kota)

Atribut bernilai tunggal

Atribut yang hanya memiliki maksimal satu nilai di tiap datanya. Contohnya NIM, nama, dan tanggal lahir

Atribut bernilai banyak

Atribut yang dapat diisi lebih dari satu nilai Misalnya hobby dan nomor handphone

Madatory atribut

Atribut yang harus berisi suatu data. Contohnya adalah NIM, nama mahasiswa, dan alamat

Atribut bernilai null

Atribut yang belum memiliki nilai. Dalam hal ini, null artinya kosong. Contohnya, pada atribut hobi mhs untuk entitas mahasiswa

Atribut

turunan

Atribut yang nilainya dapat diturunkan dari atribut lainnya. Contohnya atribut IPK dapat diperoleh dari hasil perhitungan nilai

 

Ø  Relasi dan Himpunan

·        Beberapa entitas yang berbeda dapat saling berkaitan dan dapat dihubungkan. Dalam sistem basis data, hubungan ini dinamakan relasi (relationship)

·        Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda

·        Contohnya adalah Kartu Rencana Studi (KRS)


Ø  Kardinalitas/Derajad Relasi

·        Merupakan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi pada entitas lainnya

·        Jika diberikan 2 himpunan entitas yaitu A dan B, maka kardinalitas relasinya dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

a.      Satu ke Satu (One to One)

b.     Satu ke Banyak (One to Many)

c.      Banyak ke Satu (Many to One)

d.     Banyak ke Banyak (Many to Many)









 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAUSS DAN GAUSS JORDAN

Limit Fungsi

METODE CRAMMER